Translate

Minggu, 13 Oktober 2013

Lukisan Badut


Lukisan "Badut" karya pelukis cilik Melvin


     Anak kecil melukis apa yang diketahui, bukan apa yang dilihat. 

Maksudnya...disaat melukis, anak kecil akan dengan bebas menggerakkan jemari tangannya untuk menarik garis-garis lugas sampai membentuk obyek yang dimaksud. Anak kecil tidak memperhitungkan proporsi, komposisi, dan berbagai macam patokan-patokan kelaziman. Karena itu obyek yang terbentuk cenderung tidak natural/tidak tampak seperti yang terlihat. 
     Seperti lukisan "badut" diatas, kepala yang besar sekali; kaki yang lebih pendek daripada tangan; besar sepatu yang berbeda:  jemari tangan yang jumlah dan bentuknya pun 'unik'.....semua itu tercipta dari kebebasan berpikir seorang anak kecil akan sebuah obyek gambarnya (badut). Yang dia tahu....badut itu seperti manusia, bermata dua...berhidung bulat seperti tomat...dan bermulut lebar. Badut badannya bulat karena gendut dan memakai baju berwarna-warni. Tidak dipikirkan tentang  perbandingan besar kepala dan badannya; mata yang sebenarnya berbentuk oval tapi tampak besar dan bulat karena di make-up; dan bentuk jemari tangan manusia yang sebenarnya tidak berujung lancip. Karena itulah, maka dapat dikatakan kalau anak kecil tidak melukis apa yang dilihat (tampak natural/tampak seperti yang terlihat).
     Itulah keistimewaan lukisan kanak-kanak....mampu melukis obyek-obyek secara bebas, lugas, dan lugu, yang membuat karya mereka tampak lucu menggemaskan.  Terkadang sulit bagi kita orang dewasa untuk mencoba meniru karakter lukisan yang dibuat anak-anak, karena pemikiran kita yang sudah lebih banyak berpatokan pada hukum alam, dimana apa yang tampak adalah yang seharusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar